TEKNIK SURVIVAL (1)



SURVIVAL

(Teknik Bertahan Hidup di Alam Bebas)----- bagian 1




I.     Pendahuluan


A.   Mengapa Ada Survival?

Dikarenakan adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapinya, dimana kesulitan ini bias berupa:

Keadaan alam (cuaca/medan), keadaan mahkluk hidup lain disekitar kita, keadaan diri sendiri (mental, fisik, kesehatan)


B.    Definisi Survival

S = Sadar dalam keadaan gawat dan darurat

U = Usahakan untuk tetap tenangn dan tabah

R = Rasa takut dan putus asa hilangkan

V = Vitalitas tingkatkan

I = Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya

V = Variasi alam bias dimanfaatkan

A = Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya

L = Lancar, Slaman Slumun Slamet (do’a)


C.    Kemungkinan Melakukan Survival

Setiap orang (awam atau ahli) dalam pengembaraan bisa mengalami kesulitan. Kesulitan itu timbul karena ada kesalahan berikut:

1.    Hanya membawa pakaian tipis, padahal cuaca pegunngan cepat berubah.

2.    Tidak membawa peta dan kompas.

3.    Pergi sendiri kesuatu tempat tanpa izin dan tidak member tahu orang lain.

4.    Memperkirakan jarak terlalu pendek/terlalu menganggap medan perjalanan terlalu mudah.

5.    Tidak memperhatikan tanda bahaya yang diberikan alam.

6.    Kurang perencanaan.

7.    Terlalu membawa alat yang tidak perlu.

Dalam keadaan tersesat, maka ada pedoman yang perlu diingat yaitu STOP, yang merupakan kependekan dari:
S = Stop/Seating, berhenti dan duduk beristirahat, janngan panic.
T = Thinking, gunakan akal dan selalu sadar akan keadaan yang sedang dihadapi. 
O = Observe, amati keadaan sekitar, tentukan arah, manfaatkan alat – alat yang ada dan hindari hal yang tidak perlu. 
P = Planning, buat rencana dan pikirkan konsekuensinya bila sudah memutuskan apa yang akan dilakukan. 

II.     Kebutuhan Survival
 
A.   Sikap Mental (pendukung)

Semangat untuk tetap hidup, Kepercayaan diri, Akal sehat, Disiplin dan rencana kerja yang matang, Kemampuan belajar dari pengalaman, Pengetahuan tentang rimba, laut dan lingkungan, serta ekologi dan biologi.


B.    Pengetahuan

Meliputi: cara membuat alat perlindungan, cara memperoleh air, cara mendapatkan makanan, cara mendapatkan dan membuat api, orientasi medan, mengatasi gangguan binatang dan mencari pertolongan serta keluar dari kesulitan.


C.    Pengalaman dan Latihan

Dengan latihan dan pengalaman maka keterampilan bias dikuasai sehingga semakin sering dilakukan akan didapat kesempurnaan baik teknik maupun alat yang dibuat. Contoh : latihan membuat api.


D.    Peralatan

Membawa peralatan yang dipersiapkan dan dipikirkan secara matang kegunaannya akan sangat membantu baik dalam keadaan aman maupun darurat. Maka peralatan yang lengkap dan canggih akan dapat melakukan survival dengan baik.


E.    Kemauan Belajar
            Dengan belajar kita akan mengenal alam lebih akrab dan dapat menyesuaikan ddiri dengan medan sekitarnya. Sedangkan KUNCI KEMENANGAN DAN KEBERHASILAN SURVIVAL BERTUMPU PADA KEMAMPUAN PENGUASAAN DAN PENYESUAIAN ORANG PADA LINGKUNGAN TERSEBUT. Siapa yang menguasai medan dialah yang selamat.




III.    L angkah Kegiatan Survival


A.   Mengkoordinasi Anggota

Koordinasi anggota penting karena jika dalam keadan darurat biasanya anggota panic, bahkan masing – masing ingin melakukan apa saja menurut kata hatinya padahal belum tentu benar. Maka perlu kekompakan, kerja sama, saling menghargai, kesatuan pendapat.


B.    Melakukan Pertolongan Pertama

Dilakukan ketika ada orang/anggota yang luka atau sakit. Dan ini dilakukan terhadap semua luka baik yang bersifat ringan (tidak berbahaya) sampai pada yang bersifat berat (berbahaya)


C.    Melihat Kemampuan dan Keadaan Anggota

Peran pemimpin sangat penting dalam menyusun rencana kegiatan. Perhatikan fisik, dan mental diri sendiri serta kawan – kawannya. Tujuannya supaya tidak menghambat rencana kegiatan yang justru bisa menyulitkan kita. Memaksakan kemampuan anggota tim (rekan) malah akan membahayakan. Jadi rencana yang dibuat berdasar pertimbangan kemampuan dan keadaan yang ada sebagai langkah rasional segala kemungkinan dan resiko yang akan dihadapi. 


D.    Mengadakan Orientasi Medan

Kadang sangat sulit karena peralatan yang terbatas, antara lain membutuhkan peta dan kompas. Biasanya juga di perparah dengan pengetahuan penjelajah yang minim tentang orientasi medan. Maka dari itu, segala kemampuan harus dilakukan supaya:

1.  Tahu posisi sekarang secara cepat dan tepat atau perkiraannya. Misal pengetahuan yang minim diketahui kita ada di puncak gunung, lereng, lembah. Tetapi yang lebih tepat lagi jika kita mengetahui letak koordinat pada peta dimana survivor berada.

2. Tahu tentang permukiman penduduk. Jika ada peta akan mudah ditemukan, tetapi jika tidak ada maka perlu di perhatikan mungkin ada jalan setapak, ladang, kebun yang hal tu bisa mengarah pada adanya permukiman.
           3. Tahu secara tepat atau perkiraan jalan keluar. Jika survivor tahu pasti tentang keadaan tempat 
dimana ia berada dan pernah berada ditempat itu sebelumnya, maka hal ini tidak dijadikan masalah. Tapi bagi mereka yang masih asing, biasanya mereka yang tersesat membuat jalan terobosan sendiri atau menemui jalan bercabang yang beda arah. Kadang kemampuan yang ”grambyangan” tidak ditunjang keterampilan baca peta dan ompas. Sehingga kemungkinan tersesat besar. Untuk mencari pertolongan kita harus berjalan, pada saat istirahat dalam perjalanan ini kita mesti menandai di tempat tempat yang jika dilihat itu menjadi ciri khas atau menonjol dan sifatnya yang permanen. Dengan menandai tanda – tanda buatan dan alam ini sangat membantu jika tersesat, minimal tempat tersebut pernah di lewati. Mengadakan 

        E. Penjatahan Makanan


.... bersambung

Komentar

Yang Viral

KOMPOR MEDAN DARI KALENG SODA

Manajemen Ekspedisi

Mengukur VO2 max Tubuh

Gambar/Foto Segi Tiga Bermuda Setelah Kering

SEJARAH RESIPALA SKANSAGIRI

Mengenali Tanda Alam dan Maknanya

MENDAKI GUNUNG BAGI PEMULA

Misteri Pasar Setan Di Pegunungan